PEMBAGIAN ZONA LAUT
Indonesia terletak diantara dua benua (Asia dan Australia)
dan dua samudera (Pasifik dan Hindia) sehingga Indonesia disebut juga
Nusantara, yang berasal dari kata ‘Nusa’ (=pulau) dan ‘Antara’ (=diapit antara
dua laut dan dua samudera). Laut merupakan suatu kawasan yang
terluas dipermukaan bumi ini, hampir 2/3 dari permukaan bumi terdiri atas
hamparan lautan dan sisanya adalah daratan. Oleh karena itu, laut bisa dibagi
menjadi beberapa zona menurut proses
terjadinya, letaknya, kedalamannya, dan ekosistemnya.
Zona
Laut Menurut Proses Terjadinya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.
Laut Transgresi. Laut
ini terjadi karena adanya perubahan permukaan laut yang terjadi akibat
permukaan air laut yang naik atau daratan yang mulai menyusut atau turun
sehingga menjadikan daratan tersebut tergenang oleh air.
2.
Laut ingresi. Ini
merupakan laut yang terjadi karena tanah yang semakin menurun ke dasar laut,
sehingga menjadikan kawasan tersebut terendam oleh air. Biasanya penurunan
tanah tersebut akan membentuk palung dan lubuk laut.
3.
Laut Regresi. Ini
merupakan laut yang terbentuk akibat penyempitan laut itu sendiri yang
dikarenakan oleh pengendapan bebatuan seperti pasir, lumpur, maupun material
lain yang dibawa aliran air sungai yang pada akhirnya bermuara di laut.
No
|
Zona
Laut
|
sebab
|
Akibat
|
1
|
Transgresi
|
perubahan permukaan laut (muka air laut naik atau daratan turun)
|
Laut meluas
|
2
|
Ingresi
|
tanah menurun ke dasar laut
|
Laut
mendalam
|
3
|
Regresi
|
Proses
sedimentasi
|
Laut
menyempit
|
Zona
Laut Menurut Letaknya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Laut pedalaman. Merupakan laut yang letaknya menjorok
ke pedalaman. Laut ini tidak dipengaruhi oleh arus samudra dan tidak mengalami
proses pasang surut.
Laut Pertengahan (Continental sea). Merupakan
laut yang berada di tengah-tengah benua
Laut Tepi (Marginal sea). Merupakan laut yang terletak
di landas benua serta memiliki hubungan bebas dengan samudra. Inilah yang
menjadikan arus tepi selalu dipengaruhi oleh arus samudra.
Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya dapat dibedakan menjadi 4
zona, yakni:
Zona Litoral (Wilayah Pasang Surut)
Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang apabila pada
saat terjadi air pasang, wilayah ini akan tergenang oleh air, dan pada saat
terjadi air surut, wilayah ini akan mengering dan berubah menjadi pantai. Oleh
karena itulah maka zona ini seringkali disebut dengan daerah pasang surut.
Pengaruh suhu udara serta sinar matahari yang terdapat pada zona litoral sangat
kuat. Menjadikan zona ini sebagai habitat bagi beberapa spesies laut seperti
bintang laut, udang, kepiting, cacing, serta bentos.
Zona Neritik (Laut dangkal)
Zona Neritik adalah wilayah perairan dangkal yang terletak
dekat dengan pantai. Kedalaman dari zona ini adalah berkisar antara 50 hingga
200 meter. Kawasan ini dapat tertembus sinar matahari dengan sangat baik,
sehingga menjadikannya sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis
spesies laut seperti ubur-ubur, fitoplankton. Zooplankton, rumput laut, serta
jenis spesies lainnya.
Zona Bathial (Laut Dalam)
Zona Bathial merupakan Wilayah perairan yang memiliki
kedalaman yang berkisar antara 200 hingga 2000 meter. Wilayah ini tidak dapat
ditembus oleh sinar matahari. Hal tersebutlah yang menjadikan kehidupan
diwilayah zona bathial tidak seramai di zona neritic.
Zona Abisal (Laut sangat Dalam)
Ini merupakan bagian laut yang memiliki kedalaman lebih dari
2000 meter. Wilayah ini memiliki suhu yang sangat dingin. Hal inilah yang
menjadikan zona abbisal hanya memiliki beberapa spesies hewan laut. Dan di zona
ini tidak dapat ditemui spesies tumbuh-tumbuhan laut. Contoh spesies yang dapat
hidup di zona ini adalah angler fish, dimana biota laut tersebut dapat
menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi.
No
|
Zona laut
|
kedalaman
|
Karakteristik
|
Organisme
|
1
|
Litoral
|
0-50 m
|
Terjadi pasang surut
|
Udang, kepiting, cacing, serta bentos
|
2
|
Neritik
|
50-200 m
|
Zona eufotik
|
Ubur-ubur, fitoplankton. Zooplankton, DLL
|
3
|
Bathial
|
200-2000 m
|
Zona disfotik
|
Ikan-ikan besar
|
4
|
Abisal
|
>2000 m
|
Zona afotik
|
Angler fish, biasanya tidak ditemukan organisme produsen
|
Zona Laut Menurut Ekosistemnya
Menurut ekosistem yang menghuni, zona kelautan juga terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
Zona Neritic (perairan dangkal)
Zona ini mendapatkan pencahayaan matahari yang sangat baik. Wilayahnya
mencangkup pesisir pantai. Berbagai jenis ekosistem dapat hidup di zona
tersebut. Contohnya adalah ganggang laut, terumbu karang, dan juga rerumputan.
Zona Oseanic (Perairan menengah)
Zona ini merupakan wilayah laut dimana sinar matahari tidak
dapat menembus hingga ke dasar. Hal tersebut menyebakan terjadinya perbedaan
suhu di dalam zona tersebut yang terjadi akibat air yang ada dipermukaan tidak
dapat bercampur dengan air yang ada dibawahnya. Spesies yang bisa ditemui
adalah berbagai jenis ikan.
Zona Litoral ( perairan dalam)
Zona ini tidak tertembus oleh cahaya matahari. Jumlah
ekosistem kehidupan yang ada pada perairan laut dalam lebih rendah jika
dibandingkan tempat lainnya. Hewan-hewan yang hidup di zona ini memiliki mata
yang sangat peka terhadap cahaya. Organisme yang hidup di zona ini hanya
bertindak sebagai konsumen dan sebagai pengurai saja, sedangkan produsen tidak
ada sama sekali. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya cahaya matahari yang
dapat menembus kawasan itu. Spesies-spesies yang ada di zona ini biasanya
mendapatkan makanan yang bersumber dari plankton-plankton yang mengendap.