Senin, 15 Juni 2020

Pembagian Zona Laut Menurut Proses Terjadinya, Letak, dan Ekosistemnya


PEMBAGIAN ZONA LAUT
Indonesia terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Pasifik dan Hindia) sehingga Indonesia disebut juga Nusantara, yang berasal dari kata ‘Nusa’ (=pulau) dan ‘Antara’ (=diapit antara dua laut dan dua samudera). Laut merupakan suatu kawasan yang terluas dipermukaan bumi ini, hampir 2/3 dari permukaan bumi terdiri atas hamparan lautan dan sisanya adalah daratan. Oleh karena itu, laut bisa dibagi menjadi beberapa zona menurut  proses terjadinya, letaknya, kedalamannya, dan ekosistemnya.

Zona Laut Menurut Proses Terjadinya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1.       Laut Transgresi. Laut ini terjadi karena adanya perubahan permukaan laut yang terjadi akibat permukaan air laut yang naik atau daratan yang mulai menyusut  atau turun sehingga menjadikan daratan tersebut tergenang oleh air.
2.       Laut ingresi. Ini merupakan laut yang terjadi karena tanah yang semakin menurun ke dasar laut, sehingga menjadikan kawasan tersebut terendam oleh air. Biasanya penurunan tanah tersebut akan membentuk palung dan lubuk laut.
3.       Laut Regresi. Ini merupakan laut yang terbentuk akibat penyempitan laut itu sendiri yang dikarenakan oleh pengendapan bebatuan seperti pasir, lumpur, maupun material lain yang dibawa aliran air sungai yang pada akhirnya bermuara di laut.
No
Zona Laut
sebab
Akibat
1
Transgresi
perubahan permukaan laut (muka air laut naik atau daratan turun)
Laut meluas
2
Ingresi
tanah menurun ke dasar laut
Laut mendalam
3
Regresi
Proses sedimentasi
Laut menyempit

Zona Laut Menurut Letaknya dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

Laut pedalaman. Merupakan laut yang letaknya menjorok ke pedalaman. Laut ini tidak dipengaruhi oleh arus samudra dan tidak mengalami proses pasang surut.
Laut Pertengahan (Continental sea). Merupakan  laut yang berada di tengah-tengah benua
Laut Tepi (Marginal sea). Merupakan laut yang terletak di landas benua serta memiliki hubungan bebas dengan samudra. Inilah yang menjadikan arus tepi selalu dipengaruhi oleh arus samudra.
Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya dapat dibedakan menjadi 4 zona, yakni:
Zona Litoral (Wilayah Pasang Surut)
Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang apabila pada saat terjadi air pasang, wilayah ini akan tergenang oleh air, dan pada saat terjadi air surut, wilayah ini akan mengering dan berubah menjadi pantai. Oleh karena itulah maka zona ini seringkali disebut dengan daerah pasang surut. Pengaruh suhu udara serta sinar matahari yang terdapat pada zona litoral sangat kuat. Menjadikan zona ini sebagai habitat bagi beberapa spesies laut seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing, serta bentos.
Zona Neritik (Laut dangkal)
Zona Neritik adalah wilayah perairan dangkal yang terletak dekat dengan pantai. Kedalaman dari zona ini adalah berkisar antara 50 hingga 200 meter. Kawasan ini dapat tertembus sinar matahari dengan sangat baik, sehingga menjadikannya sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis spesies laut seperti ubur-ubur, fitoplankton. Zooplankton, rumput laut, serta jenis spesies lainnya.
Zona Bathial (Laut Dalam)
Zona Bathial merupakan Wilayah perairan yang memiliki kedalaman yang berkisar antara 200 hingga 2000 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Hal tersebutlah yang menjadikan kehidupan diwilayah zona bathial tidak seramai di zona neritic.
Zona Abisal (Laut sangat Dalam)
Ini merupakan bagian laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 meter. Wilayah ini  memiliki suhu yang sangat dingin. Hal inilah yang menjadikan zona abbisal hanya memiliki beberapa spesies hewan laut. Dan di zona ini tidak dapat ditemui spesies tumbuh-tumbuhan laut. Contoh spesies yang dapat hidup di zona ini adalah angler fish, dimana biota laut tersebut dapat menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi.
No
Zona laut
kedalaman
Karakteristik
Organisme
1
Litoral
0-50 m
Terjadi pasang surut
Udang, kepiting, cacing, serta bentos
2
Neritik
50-200 m
Zona eufotik
Ubur-ubur, fitoplankton. Zooplankton, DLL
3
Bathial
200-2000 m
Zona disfotik
Ikan-ikan besar
4
Abisal
>2000 m
Zona afotik
Angler fish, biasanya tidak ditemukan organisme produsen

Zona Laut Menurut Ekosistemnya
Menurut ekosistem yang menghuni, zona kelautan juga terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Zona Neritic (perairan dangkal)
Zona ini mendapatkan pencahayaan matahari yang sangat baik. Wilayahnya mencangkup pesisir pantai. Berbagai jenis ekosistem dapat hidup di zona tersebut. Contohnya adalah ganggang laut, terumbu karang, dan juga rerumputan.
Zona Oseanic (Perairan menengah)
Zona ini merupakan wilayah laut dimana sinar matahari tidak dapat menembus hingga ke dasar. Hal tersebut menyebakan terjadinya perbedaan suhu di dalam zona tersebut yang terjadi akibat air yang ada dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air yang ada dibawahnya. Spesies yang bisa ditemui adalah berbagai jenis ikan.
Zona Litoral ( perairan dalam)
Zona ini tidak tertembus oleh cahaya matahari. Jumlah ekosistem kehidupan yang ada pada perairan laut dalam lebih rendah jika dibandingkan tempat lainnya. Hewan-hewan yang hidup di zona ini memiliki mata yang sangat peka terhadap cahaya. Organisme yang hidup di zona ini hanya bertindak sebagai konsumen dan sebagai pengurai saja, sedangkan produsen tidak ada sama sekali. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya cahaya matahari yang dapat menembus kawasan itu. Spesies-spesies yang ada di zona ini biasanya mendapatkan makanan yang bersumber dari plankton-plankton yang mengendap.

Previous Post
Next Post

0 komentar: