Kali ini ada beberapa penjelasan tambahan mengenai Tepi
benua pasif dan aktif serta cekungan samudera
Tepi Benua
Tepi benua (continental margin) meliputi bagian
dari benua yang tenggelam dan zona transisi antara benua dan cekungan samudera. Berdasarkan
pada kondisi aktivitas kegempaan, volkanisme, dan pensesaran, tepi benua dapat
dibedakan menjadi dua, yakni:
Tepi benua aktif (active margin) yang ditandai oleh
banyaknya aktivitas kegempaan, volkanisme, dan pensesaran. Contohnya adalah
samudera pasifik. Banyak sekali dijumpai pertemun lempeng yang mengakibatkan
aktivitas tektonik sangat aktif. Tepi benua aktif juga disebut zona subduksi.
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifik
Tepi benua pasif (passive margin) dicirikan oleh sedikitnya aktivitas
kegempaan, volkanisme, dan pensesaran. Contoh samudera tipe passive margin: Samudera
Atlantik berbatasan dengan lempeng Afrika dan lempeng Amerika namun bukan
merupakan batas lempeng karena batas lempeng samudera Atlantik berada ditengah
samudera. Tepi benua pasif juga disebut tipe Atlantik.
Perbedaan aktivitas tektonik menghasilkan perbedaan struktur
batuan dan sedimentasi di sepanjang tepi benua. Tepi benua aktif dicirikan
dengan perselangan yang sempit antarabank dan trough, sesar-sesar,
paparan (shelf) yang sempit. Palung laut dalam (deep sea trench) dan busur
kepulauan volkanik umum dijumpai disepanjang tepi benua. Sementara itu, tepi
benua pasif memiliki paparan yang lebar, delta-delta yang luas, atau terumbu
karang yang tersebar meluas. Tidak ada pensesaran ataupun volkanisme.
Menurut teori tektonik lempeng, tepi benua aktif terjadi
pada batas lempeng konvergen. Hasil dari dua lempeng yang konvergen adalah zona
penunjaman (subduction zone) yang menghasilkan busur kepulauan volkanik dan
palung (trench). Sedimen yang terjebab di antara dua lempeng konvergen dapat
membentuk pegunungan.
0 komentar: