Kamis, 30 April 2020

Tepi Benua Aktif dan Tepi Benua Pasif Beserta Penjelasannya


Kali ini ada beberapa penjelasan tambahan mengenai Tepi benua pasif dan aktif serta cekungan samudera

Tepi Benua
Tepi benua (continental margin) meliputi bagian dari benua yang tenggelam dan zona transisi antara benua dan cekungan samudera. Berdasarkan pada kondisi aktivitas kegempaan, volkanisme, dan pensesaran, tepi benua dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
Tepi benua aktif (active margin) yang ditandai oleh banyaknya aktivitas kegempaan, volkanisme, dan pensesaran. Contohnya adalah samudera pasifik. Banyak sekali dijumpai pertemun lempeng yang mengakibatkan aktivitas tektonik sangat aktif. Tepi benua aktif juga disebut zona subduksi.
Tepi benua pasif (passive margin) dicirikan oleh sedikitnya aktivitas kegempaan, volkanisme, dan pensesaran. Contoh samudera tipe passive margin: Samudera Atlantik berbatasan dengan lempeng Afrika dan lempeng Amerika namun bukan merupakan batas lempeng karena batas lempeng samudera Atlantik berada ditengah samudera. Tepi benua pasif juga disebut tipe Atlantik.

Perbedaan aktivitas tektonik menghasilkan perbedaan struktur batuan dan sedimentasi di sepanjang tepi benua. Tepi benua aktif dicirikan dengan perselangan yang sempit antarabank dan trough, sesar-sesar, paparan (shelf) yang sempit. Palung laut dalam (deep sea trench) dan busur kepulauan volkanik umum dijumpai disepanjang tepi benua. Sementara itu, tepi benua pasif memiliki paparan yang lebar, delta-delta yang luas, atau terumbu karang yang tersebar meluas. Tidak ada pensesaran ataupun volkanisme.
Menurut teori tektonik lempeng, tepi benua aktif terjadi pada batas lempeng konvergen. Hasil dari dua lempeng yang konvergen adalah zona penunjaman (subduction zone) yang menghasilkan busur kepulauan volkanik dan palung (trench). Sedimen yang terjebab di antara dua lempeng konvergen dapat membentuk pegunungan.


Previous Post
Next Post

0 komentar: